Senin, 02 November 2009

laut

Seperti sudah menjadi tradisi dikampung saya setiap lebaran selalu mengadakan rekreasi kepantai pelabuhan ratu biasanya kami diangkut dengan menggunakan sebuah truk.tidak semua waraga ikut si tapi kegiatan ini kami lakukan rutin setiap tahun.Sore itu seprti cacing kepanasan loncat sana –loncat sini guling sana guling sini saking ga sabarnya menunggu kedatangan truk yang akan mengankut kami .”BI….!!! bisa diem ga si.. mama pusing ngeliatin kamu mondar-mandir…!!”akhirnya super mom yang lagi asyk-asyknya dan-dan bereaksi atas tingkah saya yang mungkin menjengkelkan karena terus saja saya bolak-balik masuk kamar,keluar lagi kemudian masuk lagi…sampai akhirnya mendapat jeweran maut dari super mom..
Dari kejauhan sayup-sayup terdengar sura mobil medekat,secepat kilat saya menuju jendela dan melihat kejalan,dan ternyata benar saja truk yang akan mengangkut seluruh warga yang akan ke pelabuhan ratu telah tiba… “Hore… mamah… mobilnya sudah datang… mobilnya sudah datang…!!”dengan meloncat-loncat dan menari-nari aneh kegirangan percis sekali seperti suku Indian yang sedang melakukan ritual penyambutan kedatangan tamu. Kemudian setelah beberapa jam manunggu karena emang ada saja diantara warga yang lelet yang membuat kesal karena harus lebih lama menunggu,dan akhirnya setelah dengan tidak sabar menunggu warga yang hendak menikmati keindah pantai pelabuhan ratu sudah berkumpul semua dan mobil truk ini pun bisa diberangkatkan.alasan kenapa kita memutuskan berangkat sore hari selain karena ingin menginap agar bisa menikmati indahnya matahari tenggelamnya pelabuhan ratu (biasanya si usulan ini paling besar di sumbangkan oleh para remaja yang ingin menikmati suasana yang romantis biar so sweet katanya… ) juga untuk menghindari kemacetan yang biasanya selalu terjadi.
Awalnya saya sangat menikmati perjalanan ini,walaupun ga bisa loncat-loncat karena truk ini hampir dipenuhi oleh warga ,sayangnya juga karena truk ini sangat tinggi dan badan saya yang masih kecil dan pendek jadi saya ga bisa menikmati pemandangan sepanjang perjalanan,jadi saya hanya bisa melihat waraga yang tengah sibuk dengan aktifitasnya masing-masing bapak-bapak dan remaja cowo sedang asyk ngobrol entah apa yang diobrolkan tentunya dengan rokok dimulut yang seolah ga mau ketinggalan,ibu-ibu yang lagi syik ngerumpi dan beberapa pasang sejoli yang lagi asyk duduk berdempet-dempetan,tapi ada juga anak kecil seumuran saya yang lagi asyk mengelurkan air dan makanan dari dalam perutnya alias lagi muntah “…IY…. Jijay…’ maka dengan bangga dalam hati saya berucap “ah payah baru segini ja udah pada muntah…”tapi karena keseringan melihat pemandangan tersebut ditambah kondisi jalan yang ga rata yaitu naek turun dan berbelok –belok menyebabkan gejala-gejala aneh dalam diri saya yaitu kepala tiba-tiba pusing dan perut mual-mual”duh gawat pertanda mau muntah neh…”:ga … saya ga boleh muntah bisa-bisa reputasi saya sebagai super bi yang sudah terkenal diseantero kampung bisa tercemar”maka dengan sekuat tenaga saya menahan gejolak itu kemudian saya mensiasati dengan cara rebahan di pelukan papa dan memejamkan mata ternyata tindakan ini efektif sekali karena beberapa menit kemudian saya tertidur pulas kebetulan semalam saya hampir ga bisa tertidur karena ga sabar pengen cepat-cepat berangkat,maklum ini penglaman pertama saya ke pantai pelabuhan ratu…
“Bi…!!bangun…!!!”sudah nyampe…!!”suara super dad membangunkan saya dari mimpi indah mengejar-ngejar green goblin yang hendak melarikan diri setelah melakukan kekacauan dikampung pasir jengjing yang tercinta.Kemudian dengan kekuatan supernya super dad mengankat saya keatas truk ,dan dari posisi ini saya bisa melihat keluar dan…”waa….h!! ternyata pemandangan sepanjang jalan begitu indah ombak-ombak yang seolah berkejaran menghantam karang ditambah langit sore yang mulai menguning laksana emas.akhirnya kami memutuskan untuk memilih citepus (salah satu pantai yang ada dipelabuhan ratu)sebagai tempat pemberhentian tentunya setelah mengadakan musyawarah singkat.
Seturunya dari truk saya hendak langsung menuju pantai yang dari tadi seolah merayu dengan ombaknya,namun aksi saya ini mendapat halangan dari super dad yang dengan erat menggenggam tangan saya “entar dulu barengan sama yang lain…entar ilang lagi…!!” dan dengan sangat terpaksa saya menahan sememtara hasrat saya untuk segera menerjang ombak seperti yang pernah dilakukan superman dalam salah satu aksinya.kami pun memutuskan untuk makan terlebih dahulu dan keputusan ini saya nilai tepat sekali karena sedari tadi cacing-cacing dalam perut saya sudah berteriak-teriak dan meronta-ronta mengharapkan sesuap nasi…setelah makan secukupnya dengan teman-teman yang seumuran saya kemudaian dengan penuh semangat saya mengamburkan pelukan menyambut kedatangan ombak,tapi sebelum saya melakukan aksi tersebut terlebih dahulu saya ambil sedikit air laut kemudian mencicipinya “ermm… ternyata benar ya air laut itu asyin…. ” tapi sebelum berangkat mama berpesan dengan sangat keras agar saya berhati-hati karena ombaknya sudah mulai membesar disebabkan karena air laut sedang pasang..sementara mama memilih berduan dengan papa menikmati langit sore panatai sekaligus bernostalgia mengenang saat –saat indah semasa pacaran dulu 
Saking asyknya bermain loncat sana –sini, lari sana-sini saya jadi melupakan nasehat mama,dan tiba-tiba hayalan saya yang berlebihan muncul lagi dan melanglangbuana menjadikan ombak pantai seperti jurus dahsyat yang dikeluarkan musuh superman berupa gelombang super hebatdan tentunya dengan mengibaratkan diri saya sebagai superman,denagn sekuat tenga saya menahan seriap gelomabang yang datang namun tentunya tubuh kecil ini tak mungkin sanggup menahan gempuran ombak,lagi-lagi saya terhempas…tapi saya sangat menikmati aksi tersebut samapai ga sadar bahwa kekutan ombak telah menyeret tubuh saya ketengah dan ketika tersadar kaki saya sudah tidak mengijak pasir lagi…karena ga bisa berenang dan kalau pun bisa ga mungkin saya bisa menahan tarikan ombak ditambah rasa terkejut yang sangat teramat saya meronta –ronta “TOLONG….!!! Tolong…!!!’ hanya itu yang bisa saya lakukan karena telah sangat letih detik berikutnya pandangan saya menjadi sangat gelap dan saya ga ingat apa-apa lagi.begitu tersadar saya sudah ada dipinggir pantai dengan dikerumuni banyak orang sementara mama berada disamping dengan menggenggam tangan saya erat dan papa menopang tubuh lemas saya,akibat kejadian itu kedua orang rua saya menjadi trauma dan selalu mengawasi saya dengan sangat ketat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar